
__ADS_3
"Kau... bagaimana bisa?" ucap wanita itu dengan wajah tak percaya melihat pria yang ada di langit.
Pria itu tentu Lin Tian yang muncul disana memasang formasi tingkat dewa, sekarang bukan hanya dia seorang setengah langkah ke alam dewa ilahi tapi dia juga seorang master array tingkat dewa.
Memang dalam hal array dia jarang menggunakan nya dalam pertempuran karena membutuhkan waktu untuk membuat sebuah array itu, dan kebetulan dia bisa memasang formasi ini untuk menjebak orang-orang ini karena mereka tidak menyadari keberadaannya.
"Ho...apa kamu fikir aku tidak bisa menemukan jejak kalian meski kalian bersembunyi?" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Wanita itu sangat marah sampai menggertakan giginya, karena sebelum itu dia berfikir dengan ujian generasi muda yang di adakan sekarang itu akan membuat perhatian semua orang termasuk Lin Tian teralihkan.
"Hehehe... tapi apa kamu fikir bisa mengalahkan kami semua yang ada disini?" tanya wanita itu mencoba menenangkan diri nya.
"Hoo?" Lin Tian melihat ke arah semua orang di bawah, jelas dia bisa merasakan nya, kekuatan mereka semua berada di alam kaisar tingkat puncak paling rendah.
Jika dia bertarung tentu akan merepotkan tapi itu tidak ada pilihan lain, dia tidak ingin mengganggu ujian generasi muda yang sekarang dan juga dia dapat merasakan kalau bencana kali ini akan lebih berbahaya dari sebelumnya.
Apalahi ayah nya yang belum pulih ke pucak, mungkin dua kaisar akan mati jika di minta bertarung melawan bencana kali ini.
Hal itu dia tidak punya pilihan selain maju, karena dia juga mempunyai rencana lain untuk ayah dan orang-orang yang sekarang di tempat ujian tersebut.
"Iya, walau merepotkan tapi... apa kamu fikir semut-semut ini bisa membunuhku?x ucap Lin Tian..
BOOMM...
Aura seorang setengah langkah ke alam dewa ilahi menyelimuti seluruh pulau dimana kekaisaraan dewa itu berdiri.
"Alam dewa ilahi setengah langkah? orang ini memang jenius!" ucap wanita itu dengan serius.
Jika dia di minta bertarung dengan Lin Tian satu lawan satu dia pasti tidak akan menang, dan hanya kematian yang menunggu nya jika dia bertarung.
"Serang dia! bunuh dia bersama-samanx teriak wanita itu dengan wajah serius.
"Serang...!"
Semua bawahan wanita itu terbang dan menyerang ke arah Lin Tian, Lin Tian yang melihat hal itu tersenyum dan darah nya untuk bertarung meledak.
"Karena aku sedang kesal juga mari buat aku merasa puas!" teriak Lin Tian sambil mengeluarkan pedang elemen nya.
BOOMM...
__ADS_1
BOOMM...
BOOMM...
Peetarunga satu melawan ribuan orang berpakaian naga dan Phoenix berlangsung di sana tanpa ada yang mengetahui badai besar telah di mulai.
"Nona orang ini!" dua bawahan di sampin wanita itu sedikit mengerutkan kening melihat Lin Tian yang sangat kuat itu.
"Dia adalah penerus kaisar langit Lin Tian! dan sejak dia muda dia sudah berbakat di tambah dengan warisan kaisar langit menambah bakatnya, orang ini adalah musuh bagi tuan kita!" ucap wanita tersebut dengan wajah mengerikan.
Kedua pria itu saling pandang sambil tak percaya dengan apa yang di katakan nona mereka, biasanya tidak akan ada nona mereka ini memuji orang seperti itu pasalnya sebelum itu nona mereka bahkan tak menempatkan tiga pelindung di matanya.
Tapi...
"Apa kalian fikir aku juga ingin percaya? sebelumnya aku mencoba untuk mendapat kan beberapa informasi tentang orang ini, tapi setiap aku membaca informasi nya jantung ku terasa seperti tertusuk paku!" ucap wanita itu dengan marah.
Hal itu memang membuat dia merasa kaget dan tak percaya, kalau ada pemuda yang dari kecilnya sekuat Lin Tian sekarang.
Hal yang terjadi semenjak dia kecil adalah hal yang tidak dapat dia percayai dengan mudah, tapi jika dia tahu kalau orang tau Lin Tian adalah dewa alam dan juga Dewi es mungkin mereka akan sedikit percaya.
"Kalian nanti ikut aku melawannya, jika dia sudah kelelahan kita maju!" ucap wanita itu.
"Iya!" jawab kedua nya setentak.
BOOMM...
BOOMM..
BOOMM...
Pertarungan terus berlangsung dan dalam seminggu ini Lin Tian terus bertarung tanpa henti, pedangnya akan menebas kepala musuhnya dan memotong tubuh musuhnya.
Di mata nya bahkan sangat tenang setenang air yang mengalir, dan di tambah aura membunuh nya yang terus menigkat membuat dirinya seperti seorang jenderal yang gagah berani melawan musuhnya.
BOOMM...
BOOMM...
"Orang-orang ini bahkan tidak takut mati! apa obat yang di berikan oleh organisasi ini." fikir Lin Tian melihat tidak ada rasa takut kematian di wajah orang-orang yang menyerang dia itu.
__ADS_1
"Tidak ada pilihan bunuh satu maka harus membunuh semuanya agar tidak ada masalah di masa depan nanti.!" ucap Lin Tian.
BOOMM...
BOOMM..
......................
Sedangkan di tempat ujian generasi muda, semua ahli kuat disana tidak tahu kalau Lin Tian sedang bertarung sendirian untuk menahan musuh-musuh yang ingin menghancurkan dunia dewa.
Mereka masih terlihat asyik melihat pertarungan di arena dengan penuh minat, dan mereka juga lupa dengan keberadaan Lin Tian.
Bahkan meski Lin Dong dan keluarganya mempunyai perasaan tidak enak di hati mereka, mereka tak pernah berfikir kalau itu mengarah kepada Lin Tian jadi mereka tidak terlalu memikirkannya.
Apalagi menurut di hati mereka Lin Tian adalah orang yang sangat kuat, jadi mereka percaya kalau tidak akan terjadi apa-apa dengan Lin Tian.
"Saudari!" ucap Ling Xu'er memanggil Mu Xuanyin dengan wajah tidak enak memandang Mu Xuanyin juga.
"Em, aku tahu tapi kamu tenang saja suami kita pasti akan kembali" ucap Mu Xuanyin dengan wajah tak pasti kepada Ling Xu'er.
"Tapi..ini sudah lebih dari seminggu!" ucap Ling Xu'er dengan khawatir.
Mu Xuanyin juga tidak bisa berbuat apa-apa, dia merasa menyesal menampar Lin Tian meski dia tahu Lin Tian berbuat salah tapi tidak seharusnya dia menampar suaminya sendiri tanpa menanyakan kenapa dia melakukan hal tersebut.
"Kalian tenang saja, selesai acara ini mari kita menemui an'er" ucap Ying Huanhuan dengan lembut, hatinya juga sakit bila memikirkan anak nya yang tiba-tiba pergi meninggalkan mereka saat itu.
BOOMM...
Di arena pertarungan semi final sedang berlangsung, di atas sana sesosok terbang keluar dari arena pertandingan.
"Pemenang, Lin Jia Li! lolos ke final!" ucap wasit yang ada di arena.
"Hidup nona muda!" teriak para murid sekte langit melihat Lin Jia Li dengan bahagia.
Bagi Murid-murid sekte langit yang telah berada di dunia dewa sebelumnya, kemenangan Lin Jia Li adalah berkah untuk sekte mereka karena sebelumnya mereka tidak pernah ikut dalam acara seperti ini.
Dan tentu bagi murid baru yang berasal dari dunia biru senang tapi tak seperti murid sekte langit yang memang berasal dari dunia dewa itu.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2