Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
Semangat Juang Murid Sekte Langit


__ADS_3

Semua orang kecuali pemimpin dan tetua lain tidak terkejut dengan hal itu, karena mereka juga bisa merasakan bahwa arti kalimat Lin Tian merupakan jalan bagi mereka.


Di tangga langit Neng Zo sudah membuat satu murid pedang dan juga satu murid array terluka di tangga langit, akibatnya mereka harus memulihkan diri sambil menahan tekanan yang di hasilkan oleh tangga langit.


Neng Zo melihat ke arah Qi Zong dan Xei We, dia tersenyum dan bersiap menyerang kedua nya sekaligus.


"Saudara Qi, kamu maju dulu.. biarkan aku menahan dia disini!" ucap Xei We.


"Biarkan aku saja!" ucap Qi Zong.


"Tidak, sekarang waktunya tidak banyak, tinggal sehari lagi, jika di antara kita tidak ada yang bisa maju lebih jauh maka itu akan memalukan bagi sekte kita" ucap Xei We dengan serius.


"Baiklah, kamu berhati-hati, Neng Zo ini sangat kuat, dia berada di tingkat yang sama denganku" ucap Qi Zong.


"Serahkan padaku, setidaknya untuk menahan dia aku bisa" balas Xei We sambil tersenyum.


Mereka sepakat lalu Qi Zong maju ke atas dan Xei We menunggu Neng Zo di tangga dia berada.


"Kamu cukup berani menghentikan ku!" ucap Neng Zo.


"hanya menahan mu, aku bisa" balas Xei We.


"Sangat sombong!" teriak Neng Zo, dia langsung maju menyerang Xei We.


Tapi karena tekanan disana Neng Zo tidak dapat menggunakan kekuatan penuh dia, dan itu juga keuntungan untuk Xei We.


BOOMM..


BOOMM..


Pertarungan antar murid generasi muda terlihat di tangga langit, bahkan banyak yang ingin melihat siapa pemenang dari pertarungan antara Neng Zo dan Xei We.


Karena mereka tau tekanan di tangga langit membuat keduanya seimbang kalau hal kekuatan.


"Hohoho... sepertinya ini juga keuntungan untuk murid mu saudara Bing" ucap Long Hutian.


"Iya, juga karena tekanan di tangga jika itu pertandingan adu kekuatan mungkin Xei We sudah kalah." balas Bing Yang sambil tersenyum.


BOOMM....


BOOMM...


Pertarungan keduanya masih berlanjut sampai esok harinya, hal itu membuat Neng Zo kesal.


"Sial, minggir lah!" ucap Neng Zo dengan marah.


"Maaf, aku akan menahan mu disini sampai ujian selesai" balas Xei We, tapi terlihat wajahnya sudah mulai kelelahan dan qi di sekitar tubuhnya juga mulai kacau.


"Kau yang memaksaku!" ucap Neng Zo.

__ADS_1


Dia mengeluarkan sebuah tombak hitam dari cincin spacial nya, lalu mengarahkan tombak itu ke Xei We.


"Matilah!" ucap Neng Zo.


Di menghilang dan muncul di belakang Xei We, Xei We yang kaget kemunculan Neng Zo yang di belakang nya langsung mencoba menghindar.


Swiss...


Tapi tetap saja dia terluka karena tebasan tombak Neng Zo, Xei We melihat lukanya terlihat bahwa hanya luka goresan, dia bersiap menyerang lagi.


Tapi tiba-tiba hal aneh terjadi pada tubuh nya, bahkan Lin Tian yang menutup mata melihat yang terjadi pada Xei We.


"Ugh!" Xei We memuntahkan seteguk darah dari mulut yang membuat Bing Yang kaget.


"Apa yang terjadi?" ucap tetua pertama sekte langit dengan heran.


"Aku tak menyangka senjatamu itu beracun" ucap Xei We dengan lemah.


"Kau yang memaksaku menggunakan nya, bersyukurlah karena kamu dapat mati dengan merasakan senjataku ini." jelas Neng Zo dengan senyum.


Mendengar bahwa senjata Neng Zo beracun semua orang kaget dan jika itu benar berarti Xei We dalam bahaya.


"Itu lah akibat dari melawanku!" ucap Neng Zo menaiki tangga langit dan meninggalkan Xei We di sana.


Lin Tian yang melihat Xei We kesakitan bersiap untuk membantunya tapi tiba-tiba Xei We berdiri dan berteriak ke arah Lin Tian.


"Saudara senior jangan! aku masih bisa" ucap Xei We dengan mencoba berdiri meski kaki nya gemetar.


"Iya, Murid sekte langit tidak mudah menyerah, walau harus mempertaruhkan nyawaku ini, aku tidak akan membuat sekte ku malu!" ucap Xei We yang sudah berdiri dengan ketegasa terlihat jelas di wajahnya.


Mendengar hal itu seluruh murid sekte langit berdiri dan bersorak pada Xei We.


"Saudara senior tunjukan kepada mereka keberanian kita dari murid sekte langit"


"Iya, kami mendukungmu!"


"Bertahan senior!" .


Teriakan demi teriakan terdegar di area ujian itu bahkan para tetua sekte langit berdiri dan mendukung Xei We.


Hal yang terjadi disana di lihat oleh orang banyak, dan kekaguman muncul di hati para penonton dan seluruh pemimpin lainnya.


"Bagus, waktu siang hampir mendekati, bertahan lah, tidak lama sebelum ujian berakhir, mari tunjukan semangat dari sekte kita, jika bahkan langit menghalangi jalanmu maka mari hancurkan langit itu" teriak Lin Tian.


"Hancurkan langit!" teriak Xei We mengangkat tangannya meski gemetar.


"Hancurkan langit!" ucap murid sekte langit lainnya.


BOOMM...

__ADS_1


BOOMM...


Akibat teriakan apra murid sekte langit, awan hitam menyebar di sana, membuat semua orang disana kaget, tapi saat mereka melihat wajah tegas para murid sekte langit...


"Langit jika kau berani menghalangi kami maka aku akan menghancurkan mu, Pergilah!" teriak Lin Tian ke langit.


Mendengar teriakan Lin Tian langit yang gelap berhenti seperti langit itu mengerti arti perkataan Lin Tian, secara bertahap langit kembali menjadi seperti semula.


"Ini...!" semua pemimpin sekte dan keluarga lain kaget dan tak percaya apa yang mereka lihat.


"Hahaha..bagus, Semua murid lanjutkan semangat kalian, Xei We percayalah pada dirimu, kami semua percaya padamu!" teriak Bing Yang bahagia.


Xei We menggertakan kakinya dan mencoba berjalan menaiki tangga lagi, sedangkan Qi Zong yang melihat hal itu juga mengepal kan tangan nya, matanya berubah menjadi lebih percaya diri.


Lalu tanpa menunggu, dia menguatkan kakinya dan berlari menaiki tangga dengan sangat cepat.


"Aku tidak akan kalah juga!" teriak Qi Zong.


Mu Xuanyin yang sudah naik ke anak tangga delapan ratus lima puluh, juga berhenti saat melihat hal yang terjadi tadi.


Tapi dia tersadar saat melihat Qi Zong sudah hampir mendekatinya, dia tidak menunggu lagi dan terus berjalan menaiki tangga.


"Sial!" teriak Neng Zo dengan kesal, dia tidak percaya kalau apa yang dia lakukan menjadi dorongan bagi para murid sekte langit.


"Aku tidak boleh kalah!" ucap Neng Zo.


Dia juga mempercepat langkahnya, di hadapan orang banyak, Seribu murid muda sudah di putuskan tapi saat ini mereka ingin melihat siapa yang akan bisa mencapai puncak dalam waktu yang akan hampi habis.


Sembilan ratus..


Sembilan ratus lima...


Sembilan ratus dua puluh...


Mu Xuanyin masih memimpin tapi di bawahnya ada Qi Zong yang berjarak lima tangga dari dia, sedangkan Neng Zo berada Sepuluh tangga dari mereka.


"Saatnya!" ucap Mu Xuanyin saat mencapai tangga ke sembilan ratus enam puluh.


Swiss...


dengan cepat dia bergerak secepat kilat, dia menggunakan seluruh tenaga nya untuk melangkah ke puncak tangga, sedangkan Qi Zong sudah terlihat berusaha keras.


Di hidung, mulut dan telinganya sudah meneteskan darah yang membuat semua orang merasakan kengerian akan semangat juang pemuda itu.


Saat itu matahari sudah di atas kepala, saat Lin Tian melihat ke arah matahari, dia berteriak dengan tenang.


"Waktu Habis!" teriak Lin Tian.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

__ADS_1


...----------------...


...****************...


__ADS_2