
__ADS_3
Malam harinya, Di halaman istana kerajaan Ling, Lin Tian berbaring sembari memandangi langit malam yang begitu gelap
jelas Lin Tian sedang menikmati momen dia dapat tidur-tiduran tanpa memikirkan semua hal yang dia jalani selama ini.
Tak lama Ling Xu'er muncul dan emlihat ke arah pria yang dengan penuh senyum memandangi langit serta menikmati angin dingin malam disana.
"Kamu datang?" tanya Lin Tian mengalih kan pandangan nya ke arah Ling Xu'er.
"Em," Ling Xu'er mengangguk dan duduk di samping Lin Tian yang berbaring itu, dengan tenang dia juga melepas cadar yang menutup wajahnya.
"Bagaimana dengan Ibumu?" tanya Lin Tian.
"Ibu terlalu bahagia dengan kamu, sampai sekarang dia masih mengobrol dengan ayahku" jawab Ling Xu'er dengan senyum indah yang jelas di wajahnya, membuat Lin Tian tergoda akan senyuman wanita nya ini.
Sejujurnya selama ini hanya Mu Xuanyin dan Ling Xu'er yang dapat membuat hatinya melembut selain keluarga yang selama ini merawatnya.
"Oh, karena kita punya waktu aku ingin memberitahu mu sesuatu" ucap Lin Tian dengan senyum tapi wajahnya sedikit gugup.
"Apa itu? kelihatannya kamu sedikit gugup?" tanya Ling Xu'er.
Lin Tian menghela nafas lalu dia mulai menceritakan tentang Lin Ru'er yang dia angkat sebagai anaknya, dia juga menceritakan kenapa dia bisa menerima Lin Ru'er sebagai anaknya.
Dan dia juga menceritakan pengalaman yang terjadi sejak dia naik ke dunia dewa kepada Ling Xu'er dengan wajah tenang tapi ada beberapa hal yang di sembunyi kan Lin Tian kepada wanita nya ini, seperti bagaimana desa Suma hancur dan juga bagaimana pengalaman buruk nya yang dia lalui sebelum bertemu dengan Ling Xu'er.
Sebagai wanita Ling Xu'er mengerti kalau ada beberapa hal yang di sembunyikan oleh Lin Tian terhadapnya, iya dia tidak menanyakan mengapa, tapi dengan senyum terus mendengarkan cerita Lin Tian.
Apalagi setelah tahu Lin Tian menerima seorang anak perempuan Ling Xu'er ingin tahu sifat anak angkat Lin Tian itu, karena anak Lin Tian bisa di bilang juga anak nya juga.
"Lalu sekarang Ru'er ada di kekaisaran api?" tanya Ling Xu'er dengan sedikit aneh.
__ADS_1
"Em, aku menitipkannya kepada bibi long Zian karena aku merasa akan terlalu kesepian jika dia terus di dalam kalung" ucap Lin Tian tenang, tapi di wajahnya dia sangat merindukan anak angkatnya tersebut.
"Kapan kita menjemputnya?" tanya Ling Xu'er seriur, bagaimana pun dia bisa di anggap ibu Lin Ru'er juga jadi meski dia masih muda tidak masalah jika dia mengangkat seorang anak.
Dan juga sebagai seorang wanita Ling Xu'er juga harus bisa mengerti dengan perasaan dan sifat laki-lakinya sendiri.
"Tenang saja, aku yakin saat aku mengadakan lelang nanti maka bibi dan saudari Yang Mi'er akan membawanya kesini" ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Sebenarnya dia juga telah mengirimkan pesan bahwa dia akan mengadakan lelang di kerajaan Ling kepada kaisar api, dan serta meminta kaisar api untuk membawa Lin Ru'er kesini.
Dan kaisar api telah setuju dengan hal itu tapi dia ingin berpesan nanti setelah Lin Ru'er dewasa agar bisa berlatih bersama nya, tentu Lin Tian tidak menolak dia yakin kalau kaisar api sudah melihat potensi Lin Ru'er juga dan juga Lin Tian menganggap Yang Kai sebagai pamannya, jadi tidak ada salahnya jika seorang kakek mengajar kan cucunya.
"hm.. Baiklah, jika dia kembali biar aku yang merawatnya disini, pasti ayah dan ibu juga akan senang memiliki cucu perempuan" ucap Ling Xu'er dengannlbut.
"Em," Lin Tian mengangguk setuju, dia duduk lalu merangkul Ling Xu'er ke dalam pelukannya.
"Iya, dan juga ada saudari Mu disini, pasti akan lebih menyenangkan" tambah Ling Xu'er dengan lembut, Lin Tian yang mendengar itu pun juga tersenyum akhirnya dua pemuda pemudi itu saling berpelukan untuk memandangi malam yang indah tersebut.
Terkadang akan ada pelayan yang lewat melihat dua orang yang berpelukan itu, karena tidak ingin mengganggu para pelayan itu pun langsung pergi dan melarang siapapun mendekat ke halaman itu.
Beberapa jam berlalu...
"Oiya, Bai kecil dimana yah? kenapa dia belum kembali yah?" tanya Lin Tian bingung.
"Eh? aku lupa!" ucap Ling Xu'er baru sadar akan keberadaan Bai kecil, melihat Ling Xu'er kaget Lin Tian tidak dapat untuk tidak bertanya kepada wanitanya itu.
Ling Xu'er memberitahu kalau dia menghukum Bai kecil di dalam kamar sejak kemarin, dan dia belum melepaskan Bai kecil sampai sekarang karena dia lupa akan keberadaan Bai kecil.
Lin Tian yang mendengar hal itu pun tertawa terbahak-bahak setelah tahu apa yang terjadi kepada saudara ketiganya tersebut, dia tidak menyangka kalau Mu Xuanyin memberitahu siapa yang membuat dia dan Ling Xu'er bisa melakukan hal tersebut.
__ADS_1
"Aku tidak menyangka kalau wanitaku ini bisa melakukan hal kejam seperti itu juga" ucap Lin Tian sambil menggoda.
"Itu bukan aku, Saudari Mu yang memberitahu ku dan juga memberi aku jimat agar Bai kecil tidak bisa lari" balas Ling Xu'er dengan malu.
Iya Lin Tian tahu kalau itu pasti jimat yang dia berikan dulu kepada para wanita untuk menangkap Bai kecil yang membuat masalah bersama Bing Zhao.
"Iya, anggap saja sebagai hukuman untuk Bai kecil agar dia kapok, walau mungkin dia tidak akan pernah kapok" ucap Lin Tian sambil tersenyum lembut.
Akhirnya kedua orang itu pergi ke kamar untuk melepaskan Bai kecil, karena Ling Xu'er merasa itu sudah cukup untuk membuat Bai kecil untuk jera beberapa waktu ini.
"Tolong... meong!" Bai kecil dengan lemah mencoba untuk berbicara, dia benar-benar sudah kelelahan akibat kucing-kucing betina ini.
Pintu kamar terbuka Bai kecil melihat Lin Tian dan Ling Xu'er masuk, melihat kedua orang itu Bai kecil dengan cepat berdiri dengan empat kakinya dan memohon agar di lepaskan kepada Ling Xu'er.
"Apa kamu menyesal?" tanya Ling Xu'er dengan wajah serius yang cadarnya sudah di pakai lagi, Lin Tian hanya diam di belakang Ling Xu'er sambil menahan tawanya melihat Bai kecil yang seperti kucing kurus yang belum pernah di berikan makan selama satu bulan.
"Iya, kakak ipar aku menyesal, aku tidak akan mengulanginya lagi" ucap Bai kecil memohon kepada Ling Xu'er.
Akhirnya Ling Xu'er melepaskan Bai kecil dan setelah bebas serta jimat yang di pasang di tubuhnya menghilang Bai kecil merasakan kembali tenaganya.
Kegembiraan di matanya sangat jelas terlihat, dan Lin Tian bisa merasakan besok pasti akan ada beberapa orang yang akan menderita beberapa kerugian oleh Bai kecil.
Karena dia tahu kalau kucing palsu ini akan beraksi di saat dia merasakan stres seperti sekarang.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2