
__ADS_3
Lin Tian berdiri dan mendekat ke tempat Ling Xu'er berada, Ling Xu'er sadar kalau Lin Tian sedang menuju ke tempatnya, dia juga berdiri dan memandang Lin Tian dengan wajah acuh nya.
"Sekarang kamu mau kemana?" tanya Lin Tian.
"Em, aku ingin pergi ke tempat warisan, bukan kah kamu harusnya sudah tau tujuan ke dunia ini?" tanya Ling Xu'er heran, dia merasa pemuda ini sangat aneh, contohnya dia tidak tau soal hutan iblis, dan beberapa hal dari dunia dewa.
"Jujur aku berasal dari dunia bawah," ucap Lin Tian santai.
"Apa? " Ling Xu'er kaget dengan apa yang di katakan Lin Tian, pemuda ini berasal dari dunia bawah? bukan kah..
"tingkat Apa yang paling kuat disana?" tanya Ling Xu'er.
"Em.. abadi langit mungkin" ucap Lin Tian, bukan karena dia tidak tau tapi sekarang kekuatannya sudah melebihi dari dunia biru.
Ling Xu'er sedikit mengerutkan kening, jika begitu bukan kah tempat Lin Tian berada ada di dunia tingkat tinggi, tapi bagaimana dia bisa sampai kesini? itulah yang di fikirkan Ling Xu'er.
"Jangan terlalu di fikirkan, ada beberapa hal yang aku tidak bisa katakan" ucap Lin Tian sambil membelai rambut Ling Xu'er dengan lembut.
Ling Xu'er menjadi sedikit malu saat Lin Tian tau apa yang dia fikirkan, apalagi saat kepala nya di sentuh oleh Lin Tian, anehnya dia tidak merasakan jijik sedikitpun terhadap sentuhan Lin Tian, apa itu karena mereka sudah melakukan hal itu, dia pun tidak tau.
"Jangan menyentuh ku seenaknya" ucap Ling Xu'er sambil menepis tangan Lin Tian, sikap dingin nya tiba-tiba kembali yang membuat Lin Tian tak berdaya.
Lin Tian menghilang dan muncul di belakang Ling Xu'er, dia seperti menyentuh leher Ling Xu'er, wanita itu kaget dan akan bersiap menghindar.
"Jangan bergerak, kamu diam saja dulu" ucap Lin Tian, sambil memasang sesuatu di leher Ling Xu'er.
"Selesai, jangan sekali-kali di lepaskan" ucap Lin Tian serius.
Sesaat Ling Xu'er tidak tau apa yang di pasang Lin Tian pada lehernya, tapi saat dia merasakan benda di lehernya, dia sadar kalau itu adalah kalung, kalung yang bertuliskan Nama dia sendiri.
__ADS_1
Tapi sejak kapan Lin Tian membuat itu dia tidak tau, karena setau dia Lin Tian sibuk dengan membuat Pill beberapa hari ini, dia akhirnya memandang pria di depannya itu.
"Aku membuat itu sehari kemarin setelah selesai membuat Pill." ucap Lin Tian sambil tersenyum.
Ling Xu'er tidak menjawab Lin Tian dan hanya diam memandang Lin Tian, aneh perasaan aneh ini selalu melekat pada diri Ling Xu'er sejak bertemu dengan Lin Tian.
"Sudah mari kita menuju ke tempat warisan, aku cukup penasaran dengan warisan apa disana" ucap Lin Tian, sambil memasang topeng wajahnya lagi, sesaat wajah Lin Tian berubah menjadi wajah An Lin.
"Kenapa kamu mengganti wajahmu" tanya Ling Xu'er bingung.
"Em, sesuatu rahasia!" balas Lin Tian santai.
"Cih, dia hanya takut wanita pada mendekati dirinya karena ketampanan yang hakiki itu" ucap Bai kecil tanpa sadar melalui akal ilahi nya, yang lantas di dengar oleh Lin Tian.
"Nah, apakah kamu ingin di bakar atau di goreng?" tanya Lin Tian ke Bai kecil dengan senyum mengerikan.
Bai kecil langsung kaget dan sadar apa yang terjadi, "kak maaf aku salah tolong jangan biarkan Feng'er menangkap ku" ucap Bai kecil ketakuta.
"Siap!"
Lin Tian dan Ling Xu'er keluar dari goa dan menuju tempat warisan itu berada bersama-sama, butuh satu bulan untuk sampai ke tempat itu secara langsung, karena masih ada sekitar lebih kurang enam bulan lagi jadi Lin Tian tidak masalah dan terlihat cukup santai.
Selama perjalanan Ling Xu'er akan mencoba melatih teknik pedang nya sendiri, kadang Lin Tian juga akan memberi beberapa saran kepada Ling Xu'er, yang membuat teknik Ling Xu'er mendapat kemajuan sedikit.
"Anak ini.. bukan kah jika dia di dunia dewa bisa menjadi jenius top disana, tapi..." Ling Xu'er kagum dengan Lin Tian, dia bisa melihat kekurangan setiap gerakan yang Ling Xu'er lakukan dan langsung memberi petunjuk tanpa memikirkan terlalu lama.
Lin Tian selama perjalanan tidak melakukan apa-apa, dia hanya sesekali memberikan Ling Xu'er petunjuk, dan tentu Ling Xu'er tau kekuatan Lin Tian lebih kuat dari dirinya jadi dia pun tak menolak.
"Hm... nah Xu'er ambil ini" ucap Lin Tian menghilang dan muncul di depan Ling Xu'er sambil menyentuh dahi Ling Xu'er dengan telunjuknya.
__ADS_1
Ling Xu'er yang akan marah terdiam saat sesuatu masuk ke dalam fikirannya, beberapa gaya berpedang yang menakjubkan muncul dalam fikiran Ling Xu'er, sejenak dia terdiam dan masih mencerna semuanya.
Berselang beberapa nafas dia tersadar dari mencerna teknik yang di berikan Lin Tian, nama teknik nya adalah teknik pedang angin pembelah bumi, teknik ini bisa di bilang teknik suci yang sangat kuat di dunia dewa sekalipun.
"Teknik ini punya siapa?" tanya Ling Xu'er.
"Itu aku yang membuat di waktu iseng ku" jelas Lin Tian sambil tersenyum
"Ini terlalu berharga." jawab Ling Xu'er.
"Tidak masalah, belajarlah aku harap nanti setelah kita berpisah dan bertemu kembali kamu akan menjadi sangat kuat" ucap Lin Tian membelai lembut kepala Ling Xu'er.
Anehnya kali ini Ling Xu'er tidak melawan dia hanya dengan patuh diam dan membiarkan Lin Tian menyentuh kepala dia sendiri.
"Baiklah, mari kita pergi ada beberapa hal yang harus aku lakukan disana" ucap Lin Tian kepada Ling Xu'er.
"Em!" Ling Xu'er mengangguk dan mengikuti Lin Tian yang telah terbang duluan, "Aku pasti akan menjadi lebih kuat lagi, dan aku tidak akan terlalu kalah dengan mu" ucap Ling Xu'er dal hatinya.
Lin Tian dan Ling Xu'er masih terbang di siang hari dan beristirahat di malam hari, di malam nya Lin Tian akan memasak untuk dirinya dan Ling Xu'er.
Saat Ling Xu'er tau Lin Tian bisa memasak dirinya cukup terkejut dan kurang yakin, tapi saat dia mencoba ikan panggang Lin Tian dia tidak bisa menahan dan menghabiskam ikan panggang itu dengan lahap.
Lin Tian yang melihat hal itu hanya bisa menggelengkan kepala, wanita yang dingin ini ternyata juga memiliki napsu makan yang juga besar membuat Lin Tian cukup kagum.
"Kenapa wanita tidak akan gendut walau makan terlalu banyak" ucap Bai kecil menggunakan akal ilahinya ke Lin Tian.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...****************...
__ADS_1
...----------------...
__ADS_2