
__ADS_3
Mendengar Chu Xia rela memberikan tubuh nya kepada Lin Tian membuat semua orang disana merasa kaget, bahkan Chu Tianjin juga merasa terkejut dengan keberanian saudarinya ini.
"Oh...adikku yang malang" ucap Chu Tianjin dengan wajah tak berdaya, dia tahu kalau Lin Tian tidak serius meminta imbalan kepada mereka dia hanya ingin menguji atau mempermainkan Chu Xia saja.
Tentu Chu Tianjin tahu alasan Lin Tian sangat ingin mempermainkan Chu Xia seperti ini itu pasti karena adiknya selalu membuat Lin Tian kesal di saat mereka bertemu.
"Oh, sungguh adik yang berani" ucap Lin Tian dengan tersenyum, dia berjalan ke arah Chu Yan'er dengan tenang meninggalkan Chu Xia yang masih berlutut di tanah.
Setelah sampai di depan Chu Yan'er, dia dapat melihat wajah Chu Yan'er yang sangat marah kepada Lin Tian setelah mendengar pembicaraan Lin Tian dengan Chu Xia tadi.
"Jangan marah begitu, telan Pill ini dan ku akan sembuhk jika kamu tidak menelan nya mungkin adik mu juga akan bunuh diri" ucap Lin Tian sambil meletakan Pill itu di mulut Chu Yan'er.
Chu Yan'er yang mendengar perkataan Lin Tian tidak menolak Pill itu dan menelan nya langsung tanpa ragu, perlahan tubuh Chu Yan'er yang pucat mulai kembali seperti semula semua organ dalam nya yang terluka juga sudah mulai pulih.
Beberapa saat menunggu akhirnya Chu Yan'er sudah sepenuhnya sembuh dia dapat kembali duduk tapi masih terlihat lemah karena energi di tubuhnya masih belum kembali.
Chu Xia dan yang lainnya merasa senang melihat kalau Chu Yan'er sudah mulai sembuh, bahkan wajah Chu Xia juga tidak terliha sedih lagi dari sebelumnya.
"Baiklah kakak mu sudah sembuh, bagaimana sekarang putri Chu Xia dengan janjimu?" ucap Lin Tian degan senyum jahat kepada wanita itu.
Mendengar hal itu tubuh Chu Xia bergetar, dia baru ingat akan janjinya kepada Lin Tian saat meminta pemuda itu untuk menyembuhkan kakaknya itu, dia menggigit bibirnya dan bersiap untuk mengatakan sesuatu.
"A..aku siap, kapan kamu inginkan tubuhku?" ucap Chu Xia dengan wajah kaku.
"Yah, aku tidak terlalu peduli dengan tubuh yang serba kecil itu, lagian aku memiliki wanita yang lebih sempurna darimu, jadi tidak terima kasih" ucap Lin Tian cuek kepada Chu Xia.
__ADS_1
"Kau!" Chu Xia yang tadi terlihat kaku sangat marah dan menunjuk Lin Tian dengan sangat marah serta wajahnya terlihat sangat malu.
"Hahahahaha....." Chu Tianjin, Chu Yan'er serta para pemuda disana tertawa saat melihat Chu Xia sangat malu itu.
"Ka..kalian kenapa tertawa?" ucap Chu Xia dengan kaget.
"Sebenarnya dari tadi saudara Tian hanya mengerjai mu, dia sudah berniat untuk menolong ku sebelumnya, tapi karena kamu berlutut dan memohon di depan nya jadi dia mempermainkan kamu" ucap Chu Yan'er sambil menggelengkan kepala ke arah adiknya yang terlihat bodoh sekarang.
"Ka..ka..kamu...kamu..!" Chu Xia menunjuk marah Lin Tian dengan wajah sangat malu, dia tidak percaya kalau pemuda ini sesungguhnya hanya mempermain kan dia.
"Apa? kamu saja yang bodoh mudah di tipu orang lain!" balas Lin Tian dengan mengejek.
"pria mesum..pria sialan...pria kurang ajar!" ucap Chu Xia dengan marah sambil mengutuk Lin Tian.
Lin Tian tidak peduli dengan teriakan marah Chu Xia dia hanya duduk dan mencoba memeriksa keadaan Chu Yan'er, setelah beberapa saat dia mengangguk kepada Chu Yan'er.
"Ini ada beberapa Pill di dalam botol, untuk jaga-jaga bagi kalian karena aku tidak akan bersama kalian nantinya" ucap Lin Tian kepada Chu Xia.
Chu Xia tidak menolak dan mengangguk dia juga melupakan amarahnya terhadap Lin Tian tadi, tapi di dalam hatinya masih ada rasa kesal saat melihat wajah pria di depan dia ini.
"Sudah aku hanya bercanda," ucap Lin Tian sambil menghelus kepala Chu Xia dengan lembut, Chu Xia yang merasakan kepalanya di belai Lin Tian sedikit malu wajahnya terlihat agak marah dan hatinya yang marah karena Lin Tian tadi pun menghilang.
"Iya, walau memang semuanya kecil dari beberapa pandang tidak masalah kamu masih bisa tumbuh" tambah Lin Tian sambil menggoda Chu Xia lagi.
Chu Xia yang baru saja sedikit senang malah marah lagi dia mengambil batu di sekitar sana dan berusaha melempar Lin Tian dengan batu tersebut.
__ADS_1
Sedangkan Lin Tian berlarian di sekitar danau dengan di kejar Chu Xia di belakangnya, Chu Yan'er dan Chu Tianjin yang melihat dua orang yang sedang kejar-kejaran di sekitar danau hanya dapat menggelengkan kepala mereka.
"Hei.. kenapa kamu mengejar ku lagi?" ucap Lin Tian sambil berlari.
"Pria mesum...pria aneh...pria kurang ajar, dimana nya yang kecil? katakan padaku?" teriak Chu Xia dengan marah, dia tidak menerima di ejek dengan brntuk yang kecil di katakan Lin Tian di dunia dewa dia termasuk wanita cantik walau tidak secantik Chu Yan'er ataupun Yang Mi'er.
"Ayolah, apa salahnya tenang saja itu pasti akan tumbuh seiring perkembangan mu, jangan malu begitu, hahaha" ucap Lin Tian sambil tertawa.
Pada akhirnya untuk beberapa lama keduanya berlarian di sekitar danau sebelum mereka berhenti karena lelah, hari pun sudah agak sore Lin Tian memutuskan memanggang gurita tadi di sana bersama rombongan Chu Yan'er.
Saat dia mengeluarkan gurita monster yang besar itu wajah semua orang terlihat aneh dan sedikiy heran, seberapa kuat pemuda yang ada di depan mereka ini bahkan Chu Tianjin hanya tahu kalau Lin Tian adalah seorang guru array spiritual saja, dan seorang alkimia master selain itu dia pun juga tidak tau dengan kekuatan tempur Lin Tian.
"Saudara Tian, biar aku bantu!" ucap Chu Yan'er yang telah pulih berkat Pill Lin Tian.
"Oh, boleh saja... Putri kecil kesini bantu aku jika kamu ingin makan!" ucap Lin Tian kepada Chu Xia dengan tersenyum, menurutnya mengerjai Chu Xia cukup menarik dan menyenangkan karena wanita ini sangat mudah di kerjai oleh dia.
"Siapa yang putri kecil? aku tidak kecil!" teriak Chu Xia dengan marah, tapi dia tetap berjalan ke arah Lin Tian dia menolong memotong gurita besar itu menjadi beberapa bagian bersama dengan Chu Yan'er.
Serta Chu Tianjin dan yang lain juga sedang menyiapkan tenda dan api unggun untuk mereka, malam itu Lin Tian memanggang daging gurita itu disana di hadapan mereka semua.
Saat bau panggangan gurita itu terbang ke arah mereka semua wajah mereka berubah karena tertarik dengan bau enak dari panggangan itu, bahkan Chu Yan'er yang biasanya lebih tenang pun hampir tidak dapat menahan diri.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2