
__ADS_3
Sebulan kemudian....
Di sebuah pulau, puncak gunung api..
Lin Tian beridiri di kawah gunung api tersebut, dia tersenyum memandang ke bawah kawah itu lalu mengeluarkan sebuah bola yang seperti mutiara dari cincin penyimpanannya.
Dia memberi tanda je atas mutiara tersebut lalu melemparkan mutiara itu ke dalam kawah tersebut tanpa ragu sedikitpun.
Seorang wanita yang memakai pakaian pria merasa aneh melihat pria yang sedang berdiri di gunung api tersebut, padahal benda yang di buang nya adalah harta langka yang sangat berharga tapi begitu saja di buang tanpa ragu oleh dia.
Wanita berpakaian pria itu datang ke samping Lin Tian dan masih menatap dia dengan wajah bingung.
"Kenapa kamu membuang mutiara itu kesini? bukan kah dengan mutiara itu kamu bisa membuat jiwa mu lebih kuat dan kekuatan mu bmeningkat?" ucap wanita itu.
Lin Tian diam sambil memandang kawah itu, dia tidak terlalu memperhatikan wanita berpakaian pria tersebut karena dia sedikit tidak menyukai wanita ini setelah apa yang di lakukan nya terhadap orang tua di pulau.
"Oi!"
"Diamlah!" ucap Lin Tian sedikit marah, si wanita terdiam saat melihat wajah marah Lin Tian bahkan dia terasa seperti sedang di tekan oleh tekanan Lin Tian.
Pada akhirnya wanita itu diam dan tak lagi berbicara kepada Lin Tian jelas kalau dia berbicara lagi kemungkinan Lin Tian akan melemparkannya ke kawah gunung itu.
Bai kecil yang ada di kepala Lin Tian pun melihat wanita ini dengan aneh, Lin Tian jelas-jelas masih dalam suasana hati yang buruk tapi dia berani mengganggu.
"Ais...Achu...! meong?" tiba-tiba Bai kecil bersin dan seluruh tubuhnya menggigil tiba-tiba.
"Tunggu? apa yang terjadi? kenapa tubuh ku terasa kedinginan? Ais...!" Bai kecil merasakan hal aneh dari tubuhnya membuat dia tidak bisa memikirkan apa yang terjadi.
"Suatu saat kamu pasti akan menjadi pelindung dari pulau ini, dan pulau ini nanti akan jadi tempat kamu mewarisi tekad dari para kakek dan nenek itu" ucap Lin Tian melihat ke kawah tersebut.
Perlahan formasi besar menyelimuti pulau itu, dan juga seluruh tumbuhan disana pun bermekaran yang membuat wajah wanita itu kaget tak percaya dengan apa yang dia lihat.
Apa tujuan pemuda ini membuang mutiara itu ke dalam kawah? dia bahkan jelas memasang formasi di pulau yang tidak bisa di bilang besar ini.
"Kak? apa nama pulau ini nanti?" tanya Bai kecil kepada Lin Tian.
__ADS_1
Seketika wanita itu kaget melihat kucing imut yang dapat berbicara itu, padahal dia masih berfikir kalau kucing ini hanyalah kucing biasa tapi sekarang jelas kalau kucing ini bukan lah kucing biasa.
"Pulau ini? pulau mutiara!" ucap Lin Tian sambil trrsenyum.
Kenapa Lin Tian memberi nama pulau ini pulau mutiara? itu di karenakan selama beberapa tahun dia disini dia telah mendapatkan banyak pelajaran dari orang tua disini, dan Lin Tian menganggap semua orang tua itu adalah mutiara.
Mereka meski tetap sudah tua dan tak memiliki kekuatan bertarung tapi mereka juga tetap tersenyum serta mencoba untuk hidup dalam kebahagian.
Dan Meski mereka di buang oleh keluarga mereka tapi tidak ada rasa dendam atau benci terhadap keluarga, hanya karena mereka terlalu rindu ingin melihat cucu dan anak mereka, serta harapan agar di jemput kembali oleh keluarga mereka sendiri.
Karena itu lah mereka hidup sebagai roh disini, meski memang semua hal yang i lakukan oleh semua orang disini asli tapi jelas kalau mereka hanya lah roh.
Setelah mendapatkan rasa senang dan kebahagian barulah mereka akan bisa pergi ke dalam siklus reinkarnasi mereka masing-masing, seperti yang terjadi sebelumnya.
"Jadi kemana kita sekarang?" tanya Bai kecil.
"mari lihat-lihat alam kehancuran, jika pemimpin nya tidak enak di lihat maka ambil alih saja alam kehancuran ini" ucap Lin Tian sambil tersenyum santai.
"Kau gila? kamu tahu kalau alam kehancuran ini di kuasai oleh seorang dewa ilahi tingkat tinggi tahap puncak? selangkah lagi dia akan masuk ke dalam dewa surgawi, apa otak mu bodoh?" ucap wanita berpakaian pria itu dengan marah.
Wanita itu terdiam dan tak menjawab, dia langsung berfikir tentang apa yang di katakan Lin Tian itu secara reflek.
Lin Tian yang melihat wanita bodoh di depan dia ini pun langsung berbalik dan terbang keluar dari pulau tersebut.
"Dasar wanita bodoh! maksud kakak adalah kamu yang gila!" ucap Bai kecil dari jauh yang membuat seketika wanita itu sadar dari lamunan.
"Kucing sialan! apa maksud mu aku gila? hei.. tunggu!" ucap wanita berpakaian pria itu mengejar Lin Tian.
Setelah keduanya jauh dari pulau, tiba-tiba dari gunung api itu tepatnya dalam lahat mutiara yang tadi terbenam keluar dari lava tersebut.
Crackk...
carackk....
Perlahan mutiara itu pecah dan tanpak seekor anak burung kecil lahir dari mutiara tersebut, meski kecil tapi tubuh nya di liputi oleh api yang cukup panas.
__ADS_1
Raaaa...
Burung kecil itu melihat ke langit tempat Lin Tian berdiri, setelah itu dia memakan cangkang mutiara yang telah ahncur tersebut.
Dan langsung setelah selesai masuk ke dalam lava panas itu, di dalam lava itu pun si burung api tetap diam seperti sedang tertidur enak, tapi dia masih melihat dan mengingat wajah orang yang memberi dia kekuatan dan juga sebuah simbol di keningnya.
Di keningnya sebuah cahaya muncul, dan nama di keningnya terlukis di dalam fikiran burung kecil itu, 'Xiao Niao'.
Swishh....
Lin Tian berhenti di tengah laut yang kuat tersebut sambil berfikir sejenak, dan tak lama wanita tadi pun muncul di belakang Lin Tian.
Meski dai telah menggunakan kekuatan penuh mengejar Lin Tian tapi dia masih jauh ketinggalan dari Lin Tian, dia juga sedikit kelelahan karena aura di laut serta angin di laut itu.
"Kenapa kamu berhenti?" tanya wanita tersebut.
"Hei.. kamu.... memiliki peta alam kehancuran ini?" tanya Lin Tian sedikit malu.
"Jangan panggil aku hei! aku memiliki nama!" teriak wanita berpakaian pria itu dengan marah kepada Lin Tian.
"Iya...iya..iya..memilki nama, siapa namamu? apa pagi namamu paman dan malam bibi begitu?" ucap Lin Tian sambil meledeka wanita tersebut.
"Kamu...? aku Lan Jingyi!" ucap wanita tersebut dengan marah.
Mendegar nama wanita itu Lin Tian sedikit aneh, kenapa nama wanita ini memiliki arti yang bagus tapi memakai pakaian pria, apa wanita ini kehilangan otak kanan nya? itulah yang sedang di fikirkan Lin Tian.
"Sial, apa yang kamu fikirkan? kamu fikir arti nama ku bagus tapi malah memakai baju pria begitu?" ucap Lan Jignyi itu.
"Tidak! aku tidak berfikir seperti itu!" balas Lin Tian.
BOOMM...
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
__ADS_1
...****************...
__ADS_2