
__ADS_3
Di dunia dewa...
Ruang Pelatihan Ying Huanhuan...
ARRRRRRR....!
"Ha!" Ying Huanhuan di kagetkan dengan suara Phoenix es yang tiba-tiba muncul di kepalanya.
Mendengar suara itu Ying Huanhuan menjadi gemetar, hal yang paling membuat dia menjadi gemetar adalah apa yang dia tinggalkan dulu di tubuh Phoenix es telah di gunakan oleh seseorang.
"Dia masih hidup.. anakku masih hidup, hahaha" Ying Huanhuan tertawa bahagia mendapatkan kabar anaknya masih hidup.
Yang dapat memanggil pindung alam esyang dia tinggalkan hanya satu yaitu dia kalau tidak hanya anaknya lah yang dapat memanggil dan dapat menggunakan Phoenix es.
Swish...
"Huan? kenapa kamu tertawa begitu?" ucap Lin Dong yang muncul di tempat Ying Huanhuan.
Sejak istrinya kehilangan anak mereka dia jadi pendiam dan jarang berbicara kepada orang lain, bahkan dia lebih sering berlatih sejak saat itu.
"An'er masih hidup! dan dia sekarang di alam es" ucap Ying Huanhuan memeluk Lin Dong dengan bahagia.
"A..apa? apakah benar?" tanya Lin Dong dengan wajah bergetar.
"Iya! energi yang ada di Phoenix es yang dulu ku tinggali telah di gunakan dan baru saja Phoenix es memberiku pesan dengan telepati jauh" ucap Ying Huanhuan dengan bahagia.
Mendengar itu Lin Dong sangat senang, dia senang Lin Tian masih hidup, dia menetes kan air mata bahagia saat mendengar Lin Tian masih hidup.
"Anakku masih hidup.. dia sekarang di alam langit! pasti akan sangat berbahaya" ucap Lin Dong dengan wajah sedih.
"Iya, aku merasa mungkin anak kita sedang melawan musuh yang lebih kuat dari dirinya maka nya Phoenix es membantu anak kita" ucap Ying Huanhuan yang juga serius.
"Tapi bukan kah ada ayah dan kakak mu disana untuk menjaga mereka?" ucap Lin Dong yang mencoba bersikap positif.
"Ayahku dan kakak? tentu saja! tapi aku yakin sekarang ibu mu yang keras kepala itu akan membuat masalah karena aku membawa anaknya bereinkarnasi bersama ku!" ucap Ying Huanhuan kesal.
__ADS_1
Dia tentu tahu sikap ibu mertuanya yang agak liar itu, sejak dia menikah dengan Lin Tian memang ibu mertua baik terhadap dia.
Tapi di balik itu mungkin sejak dia dan Lin Dong bereinkarnasi mertuanya itu pasti membenci alam es, karena menurutnya orang yang menyebabkan Lin Dong anak kesayangan nya bereinkarnasi adalah dia sendiri.
"Hehehe.. ibuku itu memang keras kepala tapi mungkin jika ada Lin Tian dia bisa jadi lunak" ucap Lin Dong agak malu.
"Hu! ku harap saja!" ucap Ying Huanhun mendengus dingin ke arah Lin Dong.
Tentu bukan berarti Ying Huanhuan tidak menyukai keluarga Lin Dong, ayah Lin Dong juga telah baik kepada Ying Huanhuan selama dia di alam langit dulu, dan juga saudara Lin Dong juga terlihat baik.
Hanya Ibu Lin Dong yang bisa di bilang agak berbeda dari mereka, sikapnya yang liar dan tak menentu lah yang membuat Ying Huanhuan yakin kalau alam es dan elemen terpisah sekarang.
"Sayang kenapa kamu marah padaku, kamu tahu kan aku pun tidak bisa mengontrol orang tuaku?" ucap Lin Dong agak malu.
Ying Huanhuan hanya diam dia cukup senang bisa merasakan anaknya masih hidup meskipun dia tidak tahu keadaan anak nya tapi dia yakin kalau dia sekarang masih baik-baik saja.
"Oiya apa kita harus memberitahu dua menatu kita itu?" tanya Lin Dong.
"Hm.. sebaiknya jangan dulu! jika mereka tahu hal itu akan membuat mereka agak lambat karena terlalu khawatir dengan Lin Tian" ucap Ying Huanhuan.
"Baiklah! hmm...sayang!" ucap Lin Dong memeluk Ying Huanhuan dari belakang.
"Iya? ada apa denganmu?" ucap Ying Huanhuan agak kesal tapi dia tidak menolak di peluk oleh Lin Dong.
"Apa mungkin anak kita memiliki istri lain di alam langit? jika iya bagaimana menurut mu?" tanya Lin Dong.
Ying Huanhuan terdiam, dia sedikit berfikir tentang masalah itu jika benar maka dua menantunya pasti akan sedih tapi...
"Jika an'er benar memiliki wanita disana aku pasti akan memarahinya, tapi jika selama dua menantuku yang baik mau menerima wanita itu aku tidak masalah, jadi kenapa kamu menanyakan hal itu?" ucap Ying Huanhuan balik.
"Tidak aku hanya sedikit berfikir saja jangan terlalu banyak fikiran, ehem.. bagaimana jika kita..." Lin Dong mulai berbicara lembut di telinga Ying Huanhuan.
Ying Huanhuan yang tahu maksud Lin Dong menghela nafas, dia sebagai istri Lin dong belum melakukan tugas seorang istri sejak Lin Tian hilang jadi mungkin saatnya dia memberikan layanan kepada suaminya.
"Baiklah, aku juga sudah lama tidak bersamamu" ucap Ying Huanhuan dengan senyum lembut.
__ADS_1
Keduanya pun pergi ke kamar mereka untuk melaksanakan tugas suami istri, dengan wajah bahagia Ying Huanhuan terlihat menerima semua apa yang di katakan Lin Dong kepadanya.
Di rumah Lin Tian sekte seni beladiri...
Dia wanita terlihat menyapu halaman rumah itu dengan tenang, mereka berdua terlihat sangat cantik dan disana juga ada seorang gadis muda yang terlihat sedang mengayunkan pedangnya di halaman tempat Lin Tian biasa bermain pedang.
"Hm?" Mu Xuanyin terlihat kaget dengan sesuatu.
Dia menjatuhkan sapunya, mengeluarkan pedang esnya dari tempat cincin penyimpanannya, perlahan pedang es Phoenix yang dulu di tinggalkan Lin Tian bersinar seputih salju.
Melihat itu tubuh Mu Xuanyin bergetar, dia meneteskan air mata disana Tentu Ling Xu'er juga melihat itu takut sesuatu terjadi dengan Mu Xuanyin dia langsung mendekatinya.
"Kak! ada apa? kenapa kamu menangis?" ucap Ling Xu'er.
"Ibu Mu!" ucap Lin Ru'er yang melihat Mu Xuanyin sedih berlari ke arahnya.
"Tidak..tidak apa-apa! mari lanjutkan menyapunya, jika suami melihat halaman ini kotor dia pasti akan marah" ucap Mu Xuanyin memasukan pedang es kembali ke cincin penyimpanannya dan kembali menyapu halaman itu.
Melihat itu Ling Xu'er sedikit mengerti dia hanya diam dan tersenyum sambil lanjut menyapu halaman rumah itu.
Hanya Lin Ru'er yang terlihat kebingungan dengan sikap kedua ibunya itu, tapi yah karena ibunya tidak menjelaskan apa yang terjadi dia juga kembali berlatih pedang di halaman itu.
"Dia masih hidup... dia masih hidup" ucap Mu Xuanyin di hatinya, dia sangat senang melihat pedang es bersinar kembali yang berarti Lin Tian baik-baik saja.
"Aku akan menunggumu! aku yakin kamu akan kembali lagi dan disini aku dengan saudari Ling menunggumu" ucap Mu Xuanyin di dalam hatinya.
"Tapi ku harap kamu tidak membuat ulah jika sampai kamu melakukan itu aku pastikan tidak akan mengampunimu" ucap Mu Xuanyin lagi di dalam hatinya.
Saat itu Ling Xu'er dan Lin Ru'er merinding merasakan aura yang keluar tiba-tiba dari tubuh Mu Xuanyin.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
...----------------...
...****************...
__ADS_1
__ADS_2