Lahirnya Kaisar Langit

Lahirnya Kaisar Langit
651. Pembantaian Malam Hari Keluarga San


__ADS_3

Dalam satu Minggu kemudian, setiap pagi akan selalu di temukan mayat yang di gantung di gerbang masuk kota.


Hal itu membuat istana kacau dan dewa kehancuran sangat marah sampai-sampai tidak ada waktu untuk menikmati para wanita yang di culik nya.


Bahkan setiap malam seorang ahli di alam dewa ilahi di kirim tapi setiap paginya tetap saja akan di temukan hal yang sama.


Lebih aneh lagi adalah semua orang yang di gantung itu berasal dari keluarga San, keluarga kerajaan itu sendiri kadang ada yang berasal dari beberapa keluarga lain tapi mayat itu pun tetap di diamkan di gerbang oleh keluarga besar lainnya tanpa peduli dengan orang mereka sendiri.


Hal itu tentu jadi pertanyaan bagi rakyat tapi membuat marah keluarga kerajaan Dan karena semua orang yang berasal dari empat keluarga lainnya itu adalah mata-mata yang mereka kirim ke setiap keluarga untuk memantau disana.


Kerugian yang di derita oleh keluarga San sangat lah besar, hal itu pun membuat keluarga San juga semakin lemah dalam seminggu ini.


Di dalam istana tepatnya saat ini berkumpul para petinggi keluarga San, wajah mereka terlihat sangat cemas dan juga penuh ketakutan.


"Raja, bagaimana ini? jika terus begini keluarga kita tidak akan bertahan lama" ucap Salah satu tetua keluarga San disana.


"Apa kalian bodoh? bahkan tidak bisa menemukan pelaku dari semua hal yang terjadi di ibukota?" ucap Dewa kehancuran dengan marah.


Semua tetua itu diam tak ada yang berbicara hanya ada satu orang yang terlihat lebih santai dari yang lain di sana, dia adalah tetua besar dari keluarga San.


"Kirim kan lagi ahli di alam dewa ilahi kita tapi sekarang kirim yang di tingkat tinggi tahap rendah serta menengah!" ucap tetua agung.


Mendengar perkataan tetua agung dewa kehancuran diam, dia duduk kembali dan menganggukkepada tetua agung tersebut.


"Baiklah, karena tetua agung telah berbicara maka lakukan seperti itu" ucap dewa kehancuran dengan santai.


Semua tetua disana mengangguk setuju, hal itu memang aneh karena setau orang luar dewa kehancuran adalah yang terkuat di antara orang dari keluarga San tapi sekarang malah hanya karena tetua agung mereka berbicara semua nya langsung setuju begitu saja.


Jadi setelah semua beres para tetua lain keluar dari dalam aula itu, dan sekarang di dalam aula itu hanya tersisa tetua agung dan dewa kehancuran saja.


"Bagaimana dengan ujian di altar itu?" ucap tetua agung dengan suara tenang tapi terasa mematikan bagi dewa kehancuran.

__ADS_1


"Hormat tetua agung, semua masih dalam kontrol tapi setiap aku mengikuti test disana ujian nya semakin sulit setiap saat" balas dewa kehancuran dengan hormat.


Tetua agung itu menatap dengan dingin dewa kehancuran, anehnya tetua agung itu hanya memakai setengah topeng dan di tangan kanan nya ada sebuah gambar yang apabila Lin Tian lihat maka dia akan dapat segera mengetahui siapa orang ini.


"Ingat! misi yang di berikan tuan jangan sampai gagal, jika kita berhasil dalam menguasai alam kehancuran maka rencana tuan satu langkah bisa lebih cepat" ucap tetua agung tersebut dengan nada dingin.


"Iya! aku pasti tidak akan mengecewakan tuan" ucap dewa kehancuran sambil berlutut kepada tetua agung.


"Aku percaya padamu! tetap kirim kan aku wanita dan juga bawa anak-anak yang memiliki bakat bagus untuk dijadikan pengorbanan untuk hal itu! jika itu bisa aktif lebih cepat maka kita bisa menguasai alam ini tanpa perlu ujian di altar itu" ucap tetua agung.


"Iya! semuanya masih berjalan seperti yang anda perintahkan" ucap dewa kehancuran.


Tetua agung mengangguk setelah berbicara sedikit lebih lama dia pun mengusir dewa kehancuran dari aula meninggalkan tetua agung sendirian disana.


"Siapa yang berani melakukan hal itu! bahkan mereka berani secara terbuka untuk melawan kami!" ucap tetua agung.


Dia lalu memandang batu yang seperti darah di tangannya, senyum muncul di wajah tetua agung itu.


Lalu perlahan tetua agung menjadi ilusi dan menghilang dari tempat tersebut, setelah aula itu kosong dua sosok kecil yang telah bersembunyi sejak tadi dari kegelapan juga menghilang dari sana dengan wajah penuh amarah kepada tetua agung dan orang-orang yang disana tadi.


Swishh...


Kedua sosok itu muncul di tempat lain tepatnya di rumah keluarga San, dan langsung masuk ke rumah tersebut.


Di dalam suatu kamar ada seorang tetua keluarga San sedang menikmati banyak wanita di sekitar nya dan terlihat semua wanita itu di ikat di berbagai tempat dalam tempat tidur yang besar.


di tubuh semua wanita itu hanya wajah mereka yang terlihat cantik tapi setelah ke bagian leher ke bawah sudah banyak bekas luka, bahkan di tempat penting mereka darah terus mengalir.


Melihat semua wanita yang sekarat dengan wajah kesakitan itu pun tak membuat tetua tersebut berhenti, dia terus melakukan hal kejam lainnya kepada wanita-wanita itu.


menggigit, mengisap, mempermainkan dan juga memukul mereka dengan keras, bahkan setelah beberapa menit di permainkan ada yang mati karena telah benar-benar terluka parah.

__ADS_1


Melihat hal itu dua sosok itu sangat marah, mereka langsung muncul di belakang tetua itu dan memotong adik dari tetua itu.


"Ahkkk!" tetua tersebut berteriak kesakitan.


Swish..


Krackk...


"Ah..!"


Dua sosok itu secara terbuka memotong setiap bagian tubuh tetua itu, tangan, kaki telinga hidung bahkan lidah nya di potong oleh kedua sosok tersebut.


Melihat siksaan dan teriakan yang di hadapi oleh tetua Keluarga San itu, membuat wanita yang masih hidup di tempat tidur itu tersenyum.


Mereka bahkan berterima kasih kepada dua sosok kecil itu dengan wajah penuh kasih, lalu menutup mata dan mati disana dengan penuh ketenangan.


Melihat semua wanita yang tak bisa mereka selamatkan itu, hati salah satu sosok itu sangat sakit bahkan dia dengan kejam memberikan sebuah Pill aneh dan memasukan nya ke dalam mulut tetua tersebut.


Lalu menarik jantung nya keluar tanpa memotong nya, dan jantung itu terus berdetak di luar tapi orang tersebut tetap hidup merasakan sakit yang luar biasa.


Sosok itu membawa semua mayat wanita itu dari sana dengan memasukan ke dalam sesuatu benda, lalu mereka pergi dan masuk ke setiap kamar para tetua yang ada di aula sebelumnya.


Malam itu dua sosok itu dengan wajah marah membunuh hampir semua tetua keluarga San yang berada di aula sebelum nya itu.


"Kak! apakah pembantaian kita di mulai?" ucap salah satu sosok kecil itu.


...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...


...----------------...


...****************...

__ADS_1


__ADS_2