
__ADS_3
di mata Bing Zui sekarang saat melihat Pill di dalam kotak itu,bagaikan melihat harta yang tak ternilai.
Long Hutian yang melihat mata istrinya yang bersinar seperti matahari itu sedikit berkedut,dia tidak bisa berkata apa-apa.
"bukannya tadi dia bilang agar ini,itu, sekarang dia sendiri sudah seperti melihat harta yang tak ternilai" fikir Long Hutian.
"an'er ini untuk ku?" ucap Bing Zui.
"em,aku hanya bisa membuat sepuluh,tapi cukup untuk ibu dan bibi lainnya." ucap Lin Tian.
"terima kasih an'er,bibi kembali ke kamar dulu". ucap Bing Zui langsung pergi dari situ meninggalkan Long Hutian dan Lin Tian yang masih diam,.
akhirnya mereka saling pandang setelah Bing Zui pergi,dan sedikit mendesah di hati mereka.
"itulah wanita,jadi sebaiknya lain kali berhati-hatilah memilih wanita,kamu tau maksud paman kan?" ucap Long Hutian.
"iya an'er mengerti paman,tapi aku tidak percaya hanya karena Pill itu.." Lin Tian bahkan tidak bisa berkata apa-apa.
"kamu hanya belum tau hati wanita,suatu saat kamu akan mengerti " balas Long Hutian.
Lin Tian hanya mendesah,tapi saat dia memikirkan seorang wanita cantik di fikirannya,"bagaimana keadaan dia sekarang?" ucap Lin Tian di hatinya.
setelah itu Lin Tian dan Long Hutian mengobrol bersama sambil minum,walau Lin Tian tidak terlalu suka minum tapi dia tetap menemani pamannya untuk minum, karena juga jarang-jarang dia berkunjung kesini.
"paman,bagaimana keadaan kakek,dan leluhur tua?" ucap Lin Tian.
"oh,apa kamu ingin menemui mereka?" tanya Long Hutian.
"iya,"
"baiklah,mari ikut paman" ucap Long Hutian .
lalu mereka keluar dari ruang makan itu menuju sebuah puncak gunung yang cukup tinggi dari kediaman keluarga naga.
setelah itu tepat di atas puncak Long Hutian berhenti di atas sebuah formasi di sana.
"Long Hutian ingin bertemu leluhur" ucap dia.
"Lin Tian ingin bertemu kakek dan leluhur tua." ucap Lin Tian juga setelah Long Hutian berbicara.
untuk beberapa saat area disana masih tidak ada jawaban,tapi setelah beberapa saat formasi itu terbuka dan suara tua terdengar di fikiran mereka.
__ADS_1
"masuk lah!" ucap suara itu.
"ayo." ucap Long Hutian kepada Lin Tian.
"iya" .
lalu mereka masuk ke dalam formasi tersebut,di dalam formasi itu terpampang keindahan alam yang luar biasa,hal itu membuat kagum Lin Tian yang baru kesana.
"apa kamu kaget?" ucap Long Hutian.
"iya paman,aku tidak menyangka tempat kakek tinggal sungguh indah,dan aura disini juga lebih bagus dari di luar." ucap Lin Tian dengan memuji.
"hahaha,begitulah,itu karena formasi ini juga sudah di buat sangat lama,dan juga di buat oleh leluhur dari sekte langit sendiri yang dulu sudah menjadi raja grandmaster array" jelas Long Hutian.
"oh" Lin Tian hanya bisa kaget dan tidak menjawab,dunia sekarang dengan yang dulu sangat berbeda.
dulu dunia di sini sudah terikat degan dunia dewa,siapapun yang bisa melebihi tingkat tertentu bisa naik ke alam dewa,tapi sekarang..
di dunia itu tidak ada yang bisa naik lagi sejak leluhur terakhir dari sekte langit naik ke alam dewa,bahkan siapapun yang mencapai puncak abadi langit pun tidak bisa menembus alam yang lebih tinggi lagi.
setelah cukup beberapa saat mereka terbang,Lin Tian melihat ke arah hamparan yang cukup luas,di sekeliling di hiasi berbagai macam bunga yang indah,lalu ada rumah yang tidak terbilang atau kecil di sana.
dan saat telah mendekat Lin Tian melihat dua orang tua yang sedang duduk di depan rumah itu,keduanya melihat Lin Tian dengan senyum senang di wajah nya.
"sala kakek dan leluhur tua" ucap Lin tian.
"sudah jangan memberi hormat terus, kami jadi bosan" ucap orang tua berbaju biru.
dia adalah ayah dari Long Hutian bernama Long Du,dan pria sebelahnya bernama Long Sin yang juga leluhur tua dari keluarga naga,sekaligus ahli terkuat di sana.
"hahaha..Lin Tian akhirnya kamu mengunjungi kami" ucap Long Sin.
"hehehe, leluhur sudah lama,leluhur masih sehat seperti biasa" ucap Lin Tian .
"hahaha..tentu saja,aku masih cukup kuat untuk melihat mu tumbuh lagi" ucap Long Sin.
"tentu saja,leluhur naga adalah yang terkuat" ucap Lin Tian tegas dan sangat memuji leluhur tua itu.
"nak kamu bisa saja memujiku seperti itu,tapi aku senang mendengarnya jika itu kamu yang berbicara,hahahaha" ucap long Sin dengan bahagia.
"sudah mari duduk dulu,ada apa kamu ingin bertemu kami?" ucap long Du.
__ADS_1
"eh,baik"
lalu kedua duduk bersebelahan dengan mereka berdua, Long Sin memintak menceritakan keadaan kelima leluhur kepada Lin Tian.
Lin Tian menjawab, mereka sedang dalam pelatihan untuk menembus ke ranah abadi langit,setelah mendengar itu keduanya ikut senang untuk kelima orang itu.
bagi Long Sin dia sudah menganggap kelimanya seperti anaknya sendiri,sejak guru mereka mati untuk menyelamatkan dunia ini,dan bahkan keluarganya juga berhutang Budi kepada guru mereka.
terlebih mereka berdua sudah seperti saudara sejak lama,jadi wajar jika dia sangat senang mendengar kabar mereka akan menembus tingkat langit.
"dan kamu kesini ada apa nak?" ucap long Du.
"aku ingin memberikan ini untuk kakek dan leluhur" ucap Lin Tian mengeluarkan dua buah yang mana buah itu adalah buah abadi.
"ini..."
"buah abadi" ucap mereka bertiga serentak.
"iya,ini untuk kakek dan leluhur,ku harap ini bisa membantu kalian maju lebih jauh." ucap Lin Tian.
ini juga tujuan dia datang ke sini untuk memberikan buah abadi kepada mereka berdua,Lin Tian juga mengeluarkan teknik naga yang di berikan Lin Long kepada nya,dan setelah menerima teknik itu,kedua nya tau kalau itu adalah hadiah dari Lin Long,jadi mereka tidak menolak.
karena mereka juga tau siapa Lin long itu sesungguhnya.
"nak,terima kasih!" ucap Long Sin.
"apa perlu bagi kita seperti itu leluhur?" tanya Lin Tian dengan senyum sedikit lemah.
mendengar Lin Tian mengatakan kalimat seperti itu mereka berdua saling pandang lalu tertawa.
"hahaha..kamu benar nak,maaf kami salah" ucap Long Sin
"iya,dengan ini kami bisa maju lebih jauh lagi dalam hal kultivasi,ini sangat berharga" ucap long Du sambil tersenyum.
Long Hutian yang melihat itu hanya terdiam dan matanya masih melihat ke arah buah yang ada di meja.
"hei,itu cucu ku memberikan kenapa kamu melihat seperti itu" ucap Long Du memarahi Long Hutian.
"Ais..ayah ayolah,buah abadi ,tentu aku juga ingin" ucap Long Hutian agak sedih.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
__ADS_1
...----------------...
...****************...
__ADS_2